Tangisan Sang Murid dan Guru..


Suara gemercak  air mata tak pernah aku terbayangkan sebelumnya..
Gemuruh suara hati yang perih akan perpisahan tak pernah ku dengar sebelumnya..
Suara tangis sang Guru Tercinta, tak pernah ku lihat sebelumnya..
Kenapa semua ini nampak..?
Apakah perpisahan itu membawa luka..?

Sahabatku…
Tiada keindahan lagi bagi kita, kecuali saat kita selalu bersama..
KIta arungi hidup ini denga penuh kebersamaan, namun……
Kebersamaan hanyalah sementara dan kini kita harus berpisah….
Berpisah untuk selamanya….??
Aku tak tahu…

Sahabat-sahabatku…
Janganlah pernah terfikirkan dalam benak kita untuk menjadikan perpisahan sebagai pemutus tali pertemuan kita yang dulu pernah di bangun…
Perpisahan memang membawa luka..
Namun luka itu akan membawa kita menjadi orang yang tak pernah mau lagi kehilangan seseorang ataupun persahabatan yang telah kita bangun..

Hari ini….
Hari dimana kita saling berpisah..
Hari dimana kita dilepaskan untuk mandiri..
Hari dimana kita harus belajar mencari sendiri..
Hari dimana kita menjalani hidup kita yang nyata dalam hidup..

Kini…
Hanyalah kenangan indah yang kita bayangkan, namun janganlah kita menjadi orang yang hanya merenungi keindahan..
Hidup ini tak selamanya indah..
Hidup dan kehidupan ini takkan menjamin kita menjadi orang yang selalu bahagia, karna hidup ini begitu kejam dengan semua keadaan…

Sahabat-sahabatku..
Ingat pesan Guru Tercinta kita..:
“…Wahai anak-anakku…
Hidup diluar sana takkan seperti apa yang kau alami didunia Pesantren (Dayah Salafiyah Ummul Ayman Samalanga), namun kehidupan yang sebenarnya adalah saat kau bersama dengan masyarakat, maka dari itu janganlah kau menjadi pecundang.JADILAH PELANJUT DAN JANGAN PERNAH JADI PENGIKUT..”

Post a Comment

0 Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *